Wamay yattaqillaaha yaj'al lah makhrojan, wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib, wa may yatawakkal'alallaahi fahuwa hasbuhuu,Innallaaha baalighu amrihii, qad ja'alallaahu likulli syai ing qadran. Artinya: "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka. Manlazimal-istighfar, ja'alalallahu lahu min kulli dhiqin makhrujan, wa min kulli hammin farajan, wa min kulli dhiqin makhrajan wa razaqahu min haitsu laa yahtasib "Barang siapa yang menekuni istighfar maka Allah akan menjadikan dari setiap kesedihan (menjadi) kelonggaran, dan dari setiap kesempitan ada jalan keluar, dan (Allah) memberi KemudianMuhyidin menawarkan kiat-kiat untuk dapat meraih min hais\u la yahtasib/Rezeki yang terduga. Pertama, menikah. Kedua, memperbanyak membaca al-Qur'an. Ketiga, membaca istighfar. Keempat, bersedekah. Kelima, silaturrohim. Keenam. Mengerjakan shalat dhuha. Ketujuh, berdo'a. Share this knowledge with your friends : Actions (login required) Allahummarzuqnarizqan halalaan thayyiba warizqaan halalaan mubaroka, warizqan halalaan min haitsu laa yahtasib. Wa'amalan maqbuula watau batan nashuuha wa 'umran thawiila liquwwatil 'ibadah yaa arhamarrahimiin. Artinya: Yaa Allah yang Mahapemberi rezeki, berikanlah rezeki yang halal dan baik dan berikanlah rezeki halal yang penuh berkah, dan Wayarzuquhu min haitsu laa yahtasib" Artinya : Barang siapa bertaqwa kepada ALLOH niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (QS. Ath-tholaq 2-3) vi PERSEMBAHAN Dengan segala puja dan puji syukur kepada Alloh SWT dan atas dukungan surat at taubah ayat 128 129 latin dan artinya. Konten ini adalah kiriman dari pembaca Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini. Ilustrasi. inet – Ada 2 fakta menarik sekaitan dengan 2 aktivitas menarik. Aktivitas pertama, saat menghadiri kampanye akbar salah satu partai dakwah di RTH Imam Bonjol Padang 25/3/14, saya dihampiri seorang ibu-ibu paruh baya penjual air mineral. Beliau menawarkan sebotol air mineral kepada saya. Lalu saya jawab, “tarimo kasi banyak buk, ambo alun butuh air,” jawab saya. Namun si ibu tetap saja berdiri di samping saya sambil berkata, “Pak, balilah air ambo ko”, seru si ibu dengan nada sedikit memelas. Sayapun tidak tega melihat wajah si ibu, sambil menanyakan harga 1 botol air mineral itu. “Limo ribu ciek Pak”, jawab si ibu. Jawaban dari si ibu cukup membuat saya kaget, karena biasanya di kedai-kedai harga sebotol air mineral sebesar itu hanyalah tiga ribu rupiah. Kok di sini hampir dua kali lipatnya. Meski dengan perasaan agak “terpaksa”, sayapun tetap merogoh uang lima ribu rupiah dari saku, lalu saya berikan kepada si ibu. Dalam hati saya,”mungkin iko rasaki ibuk ko lo mah”. Beliaupun berlalu pergi. Aktivitas kedua. Tidak lama berselang, datang lagi seorang bapak-bapak, masih seorang penjual air mineral dan berbagai pernak-pernik makanan lainnya di “jenjengannya”. Namun kali ini beliau tidak menawarkan dagangan, akan tetapi “maago galeh saya”. Tanpa diduga sang bapak inipun meminta baju kaos yang tersandang di pundak saya. Barangkali karena melihat tidak terpakai sehingga sang bapak ini berani “maagonya”. Saya memang sengaja menyandang dan tidak memasangnya karena kurang PD, bersebab kulitasnya yang agak kurang bagus. Lalu saya jawab, “Punyo ambo ciek ko lo nyoh Pak”, jawab saya. Namun sang Bapak tetap saja ngotot sambil berkata,” Ambo simpatisan dan pendukung partai dakwah iko juo mah Pak,” jawab sang bapak. Karena melihat kegigihan sang bapak ini untuk mendapatkannya, sayapun luluh dan memberikan kaos tersebut, meski masih dengan perasaan agak “terpaksa”. Tidak lama setelah itu, kampanye pun berakhir dengan datangnya waktu shalat Ashar yang ditandai dengan kumandang adzan dari berbagai masjid di seluruh penjuru jagat raya. Suara merdu para mu’adzzin menggetarkan jiwa-jiwa para perindu Nur IIahy. Kamipun beranjak menuju Masjid Nurul Iman untuk menunaikan Shalat Ashar secara berjamaah. Karena di jamaah dakwah ini, shalat berjamaah merupakan sebuah kewajiban. Menjadi sebuah aib jikalau ada kader laki-laki jamaah ini yang enggan dan malas untuk shalat berjamaah di masjid, tanpa alasan syar’i. Setelah shalat kamipun pulang, menuju tempat masing-masing. Fakta Pertama. Di saat semua orang menuju ke rumahnya, saya tidak. Saya masih ingin mengais rezeki Allah, mencari seonggok berlian yang telah Allah janjikan buat hamba-hambanya yang beriman, meski matahari sudah hampir masuk ke peraduan. Setelah tutup hampir seharian, sayapun membuka Pondok Syakuro laundry, dengan harapan masih akan ada pelanggan yang butuh bantuan. Memang rezeki Allah mempunyai banyak pintu. Menjelang masuknya waktu shalat Maghrib, datang seorang mengantarkan kain. Alhamdulillah, hati saya mengucap syukur. Singkat cerita, ketika kedai akan saya tutup, sekitar pukul sembilan malam, Alhamdulillah datang lagi seorang mahasiswa kedokteran Baiturrahmah mengantarkan kain. Alhasil, Alhamdulillah pemasukan hari itu meski buka sudah di ambang sore, lebih enam kali lipat dari uang yang pernah saya sumbangkan untuk membeli air mineral dengan harga yang lebih mahal pada acara di lapangan hijau itu. Subhanallah. Fakta kedua. Dua hari setelah acara itu, yakni pada 27/3 -2014, Alhamdulillah baju kaos yang pernah saya sumbangkan pada 25/3-2014 meski dengan perasaan “terpaksa”, Allah ganti dengan yang lebih baik. Saat menuju masjid untuk menunaikan Shalat Dhuha, saya ditegur oleh seorang Ketua DPC PKS Kuranji. “Stadz, beko sore pai ka DPC dih, ado baju ancak untuak ustadz ciek,” seru beliau. Alhamdulillah, Insya Allah stadz,” jawab saya. Dalam hati saya, barangkali beliau menyaksikan saat saya menyumbangkan baju kaos itu, sehingga Allah gerakkan hati beliau untuk mengganti baju yang saya sumbangkan dengan yang lebih baik. Atau bisa jadi juga Allah gerakkan saja hati beliau, meski beliau sendiri tidak tahu-menahu mengenai hal itu. Sejak saat itu, saya semakin yakin bahwa Allah pasti akan membalas setiap sedekah/kebaikan yang dilakukan hamba-hambanya dalam keadaan lapang maupun sempit, dengan perasaan terpaksa ataupun ikhlas. Jadi, meski terpaksa tetaplah berbuat baik. Bahkan diri kita inipun harus dipaksa untuk senantiasa dalam keadaan berbuat baik. Jadi, seandainya pun kita sudah Allah Subhanahu Wata’ala takdirkan mati untuk menghadapnya, maka mati kita Insya Allah hanya akan berada pada 3 keadaan, yakni akan berbuat baik, sedang berbuat baik, atau setelah berbuat baik. Ya, hanya dalam 3 keadaan itu saja, Insya Allah. Bukankah kita merindukan mati pada salah satu dari keadaan yang 3 itu, Saudaraku? Redaktur Ardne Beri NilaiLoading... Pegawai Swasta. Anggota Forum Aktif Menulis FAM Indonesia. - Banyak sekali ayat-ayat dalam Al Quran yang memiliki banyak keutamaan, salah satunya ayat seribu dinar. Bagi yang belum pernah mendengar ayat seribu dinar perlu anda ketahui bahwa ayat ini adalah bagian akhir ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam surat At Thalaq. Dinamakan ayat seribu dinar adalah karena khasiat ayat seribu dinar yang konon jika dibaca akan memudahkan kita dalam mencari rezeki. Berikut ini bunyi ayat seribu dinar Al Quran Surah At – Talaq ayat 2-3 وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا ٢ وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُ ۥۤ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦ‌ۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدۡرً۬ا ٣ “Wa mayyattaqillaa ha yaj-al lahuu makhraja – wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib – wa mayyatawakkal a- lallaahi fahuwa hasbuh – innallaaha baalighu amrihi – qad ja a lallaahu li kulli syai in-qadra Artinya “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya diberi-Nya kelapangan dan diberi-Nya rezeki yang tidak diduga-duga. Siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya dijamin-Nya, sesungguhnya Allah sangat tegas dalam perintah-Nya dan Dialah yang mentakdirkan segala sesuatu.” Baca juga Diberi Jiwa yang Tenang, Ini 10 Poin Istimewa Surat Al Waqiah, Disebut Juga Surat Kekayaan Kisah ayat seribu dinar Jika ditelusuri dari jejak sejarah, diceritakan pada zaman dahulu ada seorang lelaki yang bekerja sebagai pedagang. Baca juga Nasib Georgia Aisyah jadi Istri Aldi Taher, Pengalaman Tragis Janda saat Hamil, Ini Kabar Barunya Suatu malam lelaki itu bemimpi ditemui Nabi Khidir as. Dalam mimpinya, lelaki itu diisyarati oleh Nabi Khidir as untuk bersedekah sebanyak seribu dinar. Awalnya lelaki, itu tidak mengindahkan isyarat mimpi ini. Kemudian datang mimpi yang kedua dan ketiga dengan jalan mimpi yang sama. Baca juga Transformasi Ivan Gunawan, Berat Badan Drastis Turun 24 Kg, Potret Terbarunya Bikin Pangling Lelaki itu kemudian berfikir bahwa mimpi yang ia alami merupakan kebenaran. Setelah bersedekah sebanyak seribu dinar, lelaki itu bermimpi lagi bertemu dengan Nabi Khidir as. Min Haitsu La YahtasibMin haitsu la yahtasib merupakan penggalan ayat dari surat At-Talaq ayat ketiga. Bacaan lengkapnya adalah, "Wa yarzuq-hu min haisu laa yahtasib, wa may yatawakkal 'alallaahi fa huwa hasbuh, innallaaha baaligu amrih, qad ja'alallaahu likulli syai`ing qadraa". Sedikit penjelasan tentang surat At-Talaq, surat At-Talaq merupakan surat Madaniyah atau ayat-ayat yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah setelah peristiwa hijrah. Surat At-Talaq merupakan surat ke-65 dalam Al-Qur'an dan terdiri dari 12 ayat, tepatnya pada Juz At-Talaq yang dalam bahasa arab mempunyai arti "Talak" karena kebanyakan ayat-ayatnya mengenai masalah talak dan yang berhubungan dengan masalah itu. Hukum-hukum mengenai talak, iddah kewajiban masing-masing suami dan istri dalam masa-masa talak dan iddah, agar tidak ada pihak yang dirugikan dan keadilan dapat dilaksanakan dengan hanya soal talak, surat At-Talaq juga berisikan tentang perintah kepada orang-orang mukmin agar senantiasa bertakwa kepada Allah yang telah mengutus seorang Rasul supaya memberikan petunjuk kepada mereka. Dan orang-orang yang beriman akan dimasukkan ke dalam surga, berbanding terbalik dengan orang-orang yang ingkar, mereka akan diberikan peringatan sebagaimana nasibnya orang-orang yang ingkar pada masa surat At-Talaq ayat ketiga membahas tentang barangsiapa yang bertawakal kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dalam segala urusan, niscaya Allah cukup sebagai tempat mengadu bagi dirinya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya dengan penuh hikmah bagi manusia. Sungguh, Allah telah menjadikan segala sesuatu dengan kadarnya sehingga setiap orang tidak akan menghadapi masalah di luar batas kemampuannya. Dan adapun perempuan-perempuan yang tidak haid lagi, yaitu perempuan yang sudaj menopause di antara istri-istri kamu jika kamu menjatuhkan talak kepadanya, maka masa iddahnya jika kamu ragu-ragu adalah 3 demikian pula masa iddah bagi perempuan-perempuan yang tidak pernah haid selama masa hidupnya juga tiga bulan. Sedangkan perempuan-perempuan hamil yang dijatuhi talak, maka waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan kandungannya. Seusai melahirkan, maka masa iddahnya berakhir. Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah dengan ketakwaan yang sesungguhnya dalam segala urusan, niscaya Dia akan menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya karena Haitsu La Yahtasib Arab dan ArtinyaMin haitsu la yahtasib merupakan penggalan ayat dari surat At-Talaq ayat ketiga. Berikut ini merupakan surat At-Talaq ayat 3 arab dan artinyaوَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًاLatin Wa yarzuq-hu min haisu laa yahtasib, wa may yatawakkal 'alallaahi fa huwa hasbuh, innallaaha baaligu amrih, qad ja'alallaahu likulli syai`ing qadraa QS. At-Talaq3Artinya Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluan nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. QS. At-Talaq3Tafsir Surat At-Talaq Ayat 3 Menurut Al-Muyassar/Kementerian Agama Saudi Arabia2-3. Bila para istri yang ditalak itu mendekati masa akhir iddahnya, maka silakan merujuk mereka dengan tetap memperlakukan mereka dengan baik dan memberi nafkah, atau berpisahlah dengan mereka dengan tetap memberi hak-hak mereka tanpa memudharatkan mereka. Persaksikanlah dua orang yang adil di antara kalian atas rujuk dan perpisahan. Tunaikanlah wahai para saksi, kesaksian karena Allah semata, bukan karena yang lainnya. Apa yang Allah perintahkan kepada kalian ini merupakan nasihat kepada siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat. Barangsiapa takut kepada Allah lalu dia melaksanakan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang, niscaya Allah memberinya jalan keluar dari segala kesempitan. Dan memudahkan sebab-sebab rizki baginya dari arah yang tidak terbetik dalam pikirannya dan tidak pernah diduganya. Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya dari segala apa yang membuatnya bersedih dari seluruh urusannya. Sesungguhnya Allah menguasai urusan-Nya, tidak ada yang luput dari Allah dan tidak ada yang melemahkannya. Allah telah menetapkan bagi segala sesuatu masa akhir sebagai ajalnya dan takdir yang tidak penjelasan tentang Min haitsu la yahtasib yang ternyata merupakan penggalan dari surat At-Talaq ayat kedtiga. Sekian penjelasan kali ini, semoga bermanfaat. O assassinato do presidente Jovenal Moïse traz de volta às manchetes a instabilidade política no certa forma, o incidente também leva a questionar qual foi o legado da Missão das Nações Unidas para Estabilização do Haiti Minustah, que teve seu braço militar comandado pelo Exército Brasileiro por 13 anos. Relacionadas Inicialmente prevista para durar seis meses, a missão ficou no país de 2004 a 2017. A atuação de mais de 30 mil militares sempre foi exaltada pelo Exército com exemplo de intervenção que teria colocado em prática um modelo brasileiro de pacificação, mais focado na questão social do que na militar."A iniciativa da ONU veio após um golpe de Estado como uma missão de esperança, mas para muitos haitianos a Minustah foi uma catástrofe, que não trouxe realmente a estabilização social e política que se esperava", afirma o haitiano Eddy Celestian, que estuda ciências sociais na Universidade Federal da Fronteira Sul, em Chapecó SC.Ele deixou a capital Porto Príncipe em 2016 e conta que, durante a ocupação, o Haiti parecia um país mais tranquilo."Mesmo com o que eu chamo de derivas autoritárias da Minustah, o país parecia mais calmo. Mas, ao longo do tempo, a missão perdeu seu sentido. Acabou se tornando mais um exercício militar do que uma operação de paz. Tornou um castigo para os haitianos e também para uma parte dos militares que estavam sofrendo naquela situação", afirma milhares de denúncias de abusos sexuais contra a Minustah —praticados por soldados, funcionários civis da ONU e de toda a organização da ajuda humanitária— também mancharam a imagem da integrantes da Minustah tiveram filhos com mulheres haitianas, muitos frutos de estupro, e essas crianças estão atualmente crescendo sem os Celestian, estudante haitiano"A participação brasileira evidencia o contraste entre prática e retórica. O discurso é permeado pelo princípio da não indiferença, marcado por fortes traços humanistas. Na prática, defendiam interesses, sobretudo, dos Estados Unidos e da França", diz ele.'Nada de bom'O economista haitiano Jean Jores Pierre, da Universidade do Estado do Haiti, também tem uma análise pessimista. "Muitos haitianos acreditam que a Minustah não trouxe nada de bom.""Foi um fracasso porque acabou fazendo parte do infortúnio do país, os soldados reintroduziram a cólera no Haiti, matando mais de 10 mil pessoas, e a ONU não fez nada para dar alguma compensação para essas famílias", epidemia de cólera teria começado após o esgoto não tratado de soldados nepaleses infectados ser jogado no rio mais importante do professor de relações internacionais Miguel Borba de Sá, da Faculdade de Coimbra e integrante da Rede Jubileu Sul, afirma que, após dois anos em território haitiano, já havia o "discurso militar de sucesso da missão registrado em livros, jornais e revistas".Sucesso pra quem? Foram feitas ações interessantes após o terremoto, mas a ocupação militar brasileira ajudou a estabilizar um governo golpista, após a queda do Jean Bertrand Aristide. Já a democracia e os direitos humanos não foram consolidados. Se um ataque desses acontece contra o presidente Moïse, imagine o que ocorre nas outras camadas da Borba de Sá, professor de relações internacionaisEle, que foi coordenador de uma campanha pela retirada das tropas do Haiti, destaca que a missão pode ser considerada um sucesso no desenvolvimento do controle para uma camada específica da população."O modelo de pacificação envolveu populações negras e pobres, consideradas perigosas e à beira de revoltas. Portanto, populações que precisariam de uma gestão militar. Existe um certo efeito bumerangue, um mútuo aprendizado, nas políticas de segurança entre Haiti e Rio de Janeiro."Desta maneira, na opinião do professor, a missão teve a função de, com a chancela da ONU, exaltar o papel das Forças Armadas."A missão foi um terreno fértil para uma geração inteira de militares que se relegitimou com o discurso 'A gente que está aí para ajudar'. Hoje estamos vivendo no Brasil as consequências de um governo muito militarizado."Interferência dos EUAJean-Bertrand Aristide, um padre da Teologia da Libertação que liderou o movimento contra a ditadura da família Duvalier dos conhecidos Papa Doc e Baby Doc, foi o primeiro presidente democraticamente eleito do Haiti. Sofreu um golpe, mas conseguiu voltar ao poder para concluir o anos 2000, foi novamente eleito. Aos poucos, passou a sofrer pressão de instâncias multilaterais. Quando deixou o poder, o Haiti enfrentava uma grave crise econômica e duros bloqueios internacionais."Existe uma controversa carta de renúncia, que ele diz que não assinou, mas acabou sendo lida no Parlamento", afirma Borba de Sá, que fez sua tese de doutorado sobre as relações entre Brasil e circunstâncias em que deixou o poder e, posteriormente, foi levado para um exílio na África por americanos também são EUA, que tinham intenção de manter no país um bom clima de negócios para suas indústrias ali instaladas, enviaram tropas no dia da queda de norte-americanos já estavam envolvidos na custosa e controversa campanha contra o terror no Afeganistão 2001 e no Iraque 2003. Foi, então, que o Brasil recebeu o convite, intermediado pela França, para participar da missão multilateral articulada no Conselho de Segurança."O Brasil acabou entrando em uma certa terceirização da política externa norte-americana de intervenções. A missão militar não se sustentou somente pela ingerência externa, foi se construindo uma administração em que muita gente se beneficiou", diz Borba de Sá."Diante dos problemas, o Brasil sempre recorreu à tática de lavar as mãos, como é comum na diplomacia, mas, como liderança militar, tinha sua responsabilidade. Quando soldados do Sri Lanka transformaram batalhão espaço de abuso sexual, o Brasil alegava que era uma questão dos soldados do Sri Lanka. Já a epidemia de cólera foi um problema dos nepaleses. Na verdade, todos estavam sob o comando brasileiro." - Yang dikenal sebagian umat Islam sebagai ayat seribu dinar adalah Surat At-Talaq ayat 2-3, didalam ayat tersebut memang terkandung pelajaran tentang pentingnya bertakwa kepada Allah SWT. dalam ayat tersebut tertera janji Allah SWT, bahwa Allah akan memberikan jalan keluar pada setiap cobaan serta janji bahwa Allah akan memberi rezeki dari arah manapun yang tidak disangka-sangka. Semua itu untuk orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT. Di dalam ayat tersebut pula disebutkan, janji Allah SWT kepada orang yang bertawakal, bahwa Allah SWT lah yang akan memberinya kecukupan. Serta bahwa Allah juga memberitakan kepada kita, bahwa Allah pasti mampu untuk melaksanakan apa yang ia tetapkan dan segala sesuatu telah Allah ukur. Diantara sebagian umat islam tidak sedikit yang menggunakan ayat seribu dinar ayat At-Talaq 2-3 sebagai wasilah untuk membuka pintu rezeki atau memudahkan datangnya rezeki. Caranya dengan membaca ayat tersebut dengan jumlah tertentu dan pada waktu tertentu. Baca juga Kumpulan Doa Sehari-hari Lengkap Dalam Bahasa Arab Latin dan Artinya Akan tetapi mengenai cara mengamalkan ayat tersebut memang tidak pernah diajarkan Rasulullah Saw hal inilah yang menjadi kontroversi dikalangan umat Islam. Ada beberapa ulama yang mengatakan menurut pemahaman mereka bahwa amalan ayat seribu dinar adalah bid'ah, namun ada pula beberapa ulama yang membolehkannya. Perbedaan pandangan ini karena adanya perbedaan pemahaman mengenai definisi bid'ah itu sendiri. Jika anda ingin mengetahui mengenai ayat seribu dinar! Nah berikut ini adalah bacaan yang disebut dengan ayat seribu dinar Surat At-Talaq ayat 2-3 lengkap beserta latin dan artinya. Ayat Seribu Dinar وَمَنْ يَتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ،وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا Waman yattaqillaaha yaj'al lahuu makhrahaa wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib, Waman yatawakkal 'alallaahi fahuwa hasbuhuu, innallaaha baalighu amrihii qad ja'alallaahu likulli syaiin qadraa. Artinya "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." QS At Talaq 2-3 Sejarah Tentang Ayat Seribu Dinar Seorang hartawan bermimpi dalam tidurnya, ada seorang laki-laki datang kepadanya lalu berkata "Beramallah dengan hartamu sebanyak seribu dinar kepada fakir miskin yang banyak berkeliaran meminta-minta”. Karena mimpi itu berulang kali dialaminya, maka dilaksanakannya apa yang dimimpikannya itu, yaitu memberi sedekah kepada fakir miskin sebanyak seribu dinar. Baca juga Bacaan Doa Untuk Kedua Orang Tua Ibu dan Bapak Lengkap Pada suatu malam ketika tidur ia bermimpi pula bahwa laki-laki itu datang lagi kepadanya dan mengajarkan beberapa kalimat ayat Al-Qur'an ayat yang tersebut diatas dianjurkannya agar dibaca dan diamalkan pada pagi hari dan petang maka tuhan akan melepaskan dirinya dari bahaya yang akan menimpa. Setelah seorang hartawan itu bangun dari tidurnya, ia memikirkan apa yang dia dapati dalam mimpinya seolah-olah ada hubungan dengan mimpinya yang dahulu. Maka dengan tidak ragu-ragu dibaca dan di amalkannya, karena kalimat-kalimat itu adalah ayat-ayat Al-Qur'an yang tidak diragukan lagi kebaikannya. Tidak lama kemudian hartawan tersebut dalam suatu perjalanan melalui laut menumpang sebuah kapal, membawa barang-barang dagangannya. Setelah kapal itu berada ditengah-tengah laut yang luas, bertiuplah angin topan yang sangat dahsyat, gelombang pun semakin besar, kapal terombang-ambing. Penumpang merasa cemas dan takut dan hari pun mulai malam serta hujan turun dengan lebat. Akan tetapi hartawan itu tetap tenang dan mengharap pertolongan Allah Swt sambal membaca ayat-ayat yang didapatnya dalam mimpi. Nahkoda dan awak kapal berusaha sekuat tenaga menyelamatkan kapal dan penumpangnya, tetapi keadaan semakin bertambah dahsyat, kapal terhempas diatas sebuah batu karang dan akhirnya pecah. Disaat penumpang tidak sadar karena karena mabuk kapal, kapal pun penuh air dan tidak dapat diselamatkan lagi. Tetapi anehnya si hartawan yang mengamalkan ayat-ayat tadi, telah terdampar di tepi pantai dalam keadaan selamat Bersama harta dagangannya. Baca juga Doa Ketika Kehilangan Barang Agar Cepat Kembali Demikianlah mengenai bacaan ayat seribu dinar beserta kisah tentang ayat seribu dinar yang berasal dari beberapa sumber. Semoga apa yang telah disampaikan diatas bisa bermanfaat.

min haitsu laa yahtasib